Ribuan tahun yang lalu sebelum
berdiri kerajaan besar, telah
berdiri kerajaan-kerajaan kecil, yang
memiliki rajanya masing-masing.
Salah satu kerajaan itu adalah
kerajaan Hulu, juga berdirinya kerajaan yang dinamakan kerajaan Hilir.
Diantara kerajaan ini terjadi suatu
perselisihan, sehingga tampaknya tak pernah damai diantara keduanya, ada saja
keributan yang terjadi diantara mereka.
Disebuah pendopo kerajaan Hilir
terlihat bersama-sama dengan para penggawanya dan juga para prajurit kerajaan,
sepertinya tengah mengadakan rapat.
Sepertinya raja Hilir tengah
memimpin sebuah rapat, tampak jelas ada
masalah yang penting tengah mereka bahas.
“Apakah persiapan pasukan sudah
betul-betul handal?” tanya raja Hilir yang sedang memimpin rapat tersebut.
Seorang Panglima kerajaan berdiri
dengan gagahnya,”baginda Raja, pasukan sudah siap untuk berangkat.”
Di luar, dihalaman kerajaan, para prajurit tengah berbaris siap untuk
menerima suatu perintah dari raja mereka , yaitu dari raja Hilir.
Keluarlah Sang Raja dengah penampilan yang sangat perkasa,
sembari ia memperhatikan pada semua yang ada, disaat itu ia berkata,”para
prajurit sekalian, saya harapkan tugas kalian kali ini untuk mengalahkan
kerajaan Hulu itu akan berhasil.” Perintah raja Hilir pada semua prajuritnya
yang hadir.
Setelah mereka mendengarkan perintah
dan seruan itu, mereka berangkat dengan penuh semangat sekali.
1.
Pasukan kerajaan Hilir berangkat
dengan menggunakan perahu yang besar, kini setiap tahun sekali bentuk perahu
ini di meriahkan dengan cara lomba bidar.Yaitu setiap pada hari kemerdekaan
republik Indonesia atau hari ulang tahun kota Palembang. Disebut perahu Bidar.
Di kerajaan Hulu, seorang prajurit
pengintai dengan sangat tergesa-gesa berlari-lari. Sepertinya ia akan menuju
atau menghadap raja Hulu yang tengah berada di ruang kumpul istana raja.
“Raja yang mulia, terlihat rombongan
pasukan datang kemari,”ungkap prajurit itu ketika ia berada di hadapan raja
Hulu.
Dimana pada saat itu Sang raja
tengah mengadakan rapat, karena terlihat semua para penggawa dan juga prajurit,
serta panglimanya juga hadir pada waktu
itu.
Raja Hulu hanya tersenyum, raja muda
yang perkasa itu terdiam sembari ia berkata,”persiapkan pasukan, tunggu mereka
datang di perbatasan kerajaan, lalu habisi mereka.”
Ternyata benar bahwa kedatangan
pasukan kerajaan Hilir itu, sesungguhnya sudah di ketahui oleh Raja Hulu,
sehingga mereka telah mempersiapkan untuk penyambutan kedatangan mereka.
Terdengar dengan lantang seruan dan
teriakan, suatu aba-aba penyerangan yang di perintahkan oleh Raja Hulu,
sepertinya pasukan Raja Hilir mendengar seruan itu dari arah kiri mereka.
“Kudengar dengan jelas bahwa pasukan
itu datang dari arah kiri, ungkap pimpinan pasukan kerajaan Hilir.
Disisi lain pasukan prajurit kerajaan Hulu tengah
bersiap-siap akan menyerang, sambil mereka mengendap-endap dibalik semak
belukar itu, yang tepat berada di belakang mereka.
“Aku mendengar langkah yang segera
mendekat,”ungkap pemimpin pasukan dari kerajaan Hilir.
2.
Mereka merasa yakin bahwa mereka
sudah di dekati oleh pasukan dari kerajaan Hulu, jelas menurut mereka itu
datang dari sebelah kiri mereka, oleh karena itu mereka tengah mempersiapkan
untuk melakukan penyerangan.
“Serang.......kawan-kawan, saya akan
memberikan tanda lemparan keatas,”seru pemimpin pasukan dari kerajaan Hilir,
dengan segera ia memberikan tanda
penyerangan.
Serentak saja mereka melakukan
penyerangan itu sesuai dengan petunjuk yang disampaikan oleh pemimpin mereka
pada waktu itu. Segera saja mereka melakukan penyerangan itu.
Hanya dengan satu teriakan mereka
segera melakukannya, namun serangan itu dilakukan betapa sangat terkejutnya
mereka bahwa , penyerangan itu sangat sia-sia sekali.
Disaat itulah munculnya serangan
dari arah kanan mereka, sehingga dengan
sangat kacau balaunya, pasukan Hilir jadi berantakan, sangat tidak
terduga sekali bahwa serangan itu akan datang dari sebalah kanan itu, sehingga
pasukan kerajaan Hilir tak dapat berbuat apa-apa lagi.
Usai perang itu, pemimpin pasukan
kerajaan Hulu, hanya dengan mengambil potongan kepala dari pimpinan pasukan
kerajaan Hilir saja, hal itu sebagai bukti nyata bahwa pasukan kerajaan Hilir
sudah takluk.
Dari pihak kerajaan Hilir, sepertinya
sudah mengetahui bahwa prajuritnya yang mereka kirim itu mengalami suatu
kekalahan, Raja merasa ini suatu kekalahan yang besar.
Sepertinya raja Hilir marah besar
dengan kekalahan ini, ia menjadi merah padam, bertambah berang hatinya, karena
mengalami kekalahan ini, ia juga tahu bahwa pimpinan pasukan yang dia kirim
juga mati terbunuh.
“Sekarang ingatlah, ini adalah suatu
kekalahan yang besar bagi kita, kita harus pikirkan apa yang harus kita lakukan
selanjutnya,” seru Raja Hilir.
3.
Para prajurit dan juga para
pemimpin, dan juga penasehat Raja disaat itu hanya diam seribu bahasa, mereka
tanpa ada suara yang terdengar, mereka hanya pandangi tindak tanduk yang
dilakukan Raja.
Pada saat itu, seorang putri yang
cantik jelita, tengah memperhatikan apa yang dilakukan oleh orang tuanya, ia
hadir pada saat itu.
Putri ini sering dipanggil dengan
nama Putri Kembang Dadar, kecantikannya sangat terkenal dipenjuru kerajaan,
banyak para raja yang tertarik akan kecantikannya.
Sesaat Raja mengatakan, “adakah
diantara kalian yang akan sanggup untuk
memimpin pasukan, hal ini bukan kita takuti tapi harus kita lawan.”
Namun tak seorangpun ada yang berani
menyatakan pendapatnya, mereka hanya diam.
Raja memandang pada semua arah, pada
semua yang hadir pada waktu itu, sehingga ia tertuju pada anak
kesayanganya,”wahai anaku, apakah ada pendapatmu tentang kejadian ini,
sepertinya kau tampak tenang, tanpa terlihat gelisah apalagi takut.”
Putri Kembang Dadar hanya tersenyum
mendengar seruan dari orang tuanya itu, sembari ia berkata,”ayah handa ,jika di
izinkan ananda mau berpendapat, tentang persoalan ini.”
Raja memandangnya dengan sangat
penuh perhatian sekali, ia pandangi anak kesayangan itu,”silahkan ananda untuk
menyatakan pendapatnya, siapa saja yang akan mengajukan pendapatnya.
Mendengar dari ucapan yang
disampaikan oleh orang tuanya itu, Putri Kembang Dadar merasa lega, ia senyum
dengan lantang ia mengatakan, “ayah izinkan aku untuk berangkat menuju kerajaan
Hulu, ananda tak akan pulang jika ananda tidak berhasil.”
4.
Suatu pernyataan yang tak terduga
dari suara anak kesayanganya itu, apalagi anaknya adalah seorang putri , seakan
ia tak percaya itu keluar dari hati dan suara yang keluar seorang yang cantik
jelita seperti anaknya itu.
“Tidakah ananda sadar apa yang telah di sampaikan ini, apakah
ini suara dari lubuk hati yang paling dalam,”ungkap Raja Hilir kepada anak
kesayanganya itu.
Mendengar itu, Raja dari suara
hatinya berbisik, betapa berani anaknya ini, tidak perduli bahwa dia seorang
perempuan, tak sedikit pun terlihat bahwa ada rasa takut di raut wajahnya.
“Ini aku sampaikan dengan penuh
kesadaran, aku sudah bulat tekatku,” ungkap Putri Kembang Dadar , dengan suara yang merdu, sehingga membuat kagum para
hadirin yang ada dalam ruang .
Raja Hilir merasa sangat yakin, apa
yang telah disampaikan oleh anaknya itu,”anaku jika itu sudah menjadi tekatmu,
tak dapat aku mengahalanginya, aku hanya berdoa kau akan berhasil nantinya.”
Semua yang hadir terkagum-kagum, mereka memandangi Putri
Kembang Dadar , yang berangkat meninggalkan kerajaan Hilir, yang hanya
didampingi dengan beberapa orang saja.
Raja Hilir hanya memandang kepergian
anaknya, ia tak menduga sama sekali bahwa anaknya yang akan pergi untuk menyelidik, hal itu juga di iringi oleh
para penggawa kerajaan, serta juga disaksikan oleh rakyatnya.
Putri Kembang Dadar Hanya
menggunakan pakaian layaknya seorang rakyat biasa saja.Ia berjalan
dengan gemulainya, mendekati keramaian, ini berada di sekitar istana
Raja Hulu.
Walaupun demikian keberadaan Putri
Kembang Dadar itu, tetap saja di awasi oleh para prajurit kerajaan dari
kejauhan, ia menyamar sebagai seorang penjual sayuran yang berada di pinggiran
istana.
Tentu saja penyamaran ini dia
lakukan agar melihat dengan dekat wajah Raja Hulu, tentu saja meskipun ia
menyamar sebagai seorang tukang sayur, kecantikanya tak dapat di sembunyikan.
5.
Disaat itu Raja Hulu yang tampan dan
muda belia, sekilas ia memandang bahwa
ada seorang pedagang sayur yang begitu cantiknya,”Prajurit kau
panggil wanita itu, bawa dia kemari!”
Tanpa banyak bicara prajurit itu
mendakati pedagang , yang tiada lain itu adalah Putri Kembang Dadar, yang menyamar sebagai seorang pedagang
sayuran.
Putri Kembang Dadar tahu, ia hanya
merasa dan berkata dalam hatinya, bahwa
Raja Hulu ternyata adalah seorang yang tampan. Tetapi di juga sadar bahwa ini
perangkapnya sudah kena.
Bukan main terpesonanya Raja Hulu,
ia hanya berkata dalam hatinya, begitu cantiknya wanita ini, “kau ikut keistana
sekarang juga, kau adalah layak jadi seorang permaisuri saja.”
Ternyata bukan hanya Raja yang terpesona,
tetapi beberapa pengikutnya, spertinya sadar bahwa benar bahwa wanita itu
memang cantik sekali, tidak salah Raja kita memilih wanita ini, seorang
prajurit berbisik lembut.
Bukan itu saja tetapi Sang Raja juga
merasa, bahwa menurut hatinya , wanita ini adalah benar bahwa dia bukan orang
sembarang, tapi seorang putri yang datang dari langit.
Segera saja raja berserta dengan
rombongan dengan memboyong Putri Kembang Dadar ke istana Raja Hulu. Ketika
sampai di istana, Raja segera memanggil dayang-dayang,”Hei dayang-dayang ,coba
kau ganti pakaian wanita ini lalu kau berikan ia pakaian yang terbaik yang kita
punya.Jika tidak ada kau cari di penjuru kerajaan, bila perlu kau beli keluar.”
Sehingga di istana tampak terjadi
suatu kesibukan yang mendadak, para prajurit, juga rakyat tersebar sudah bahwa
Raja mereka telah menemukan seorang putri yang cantik jelita.
Pesan Raja yang disampaikan itu,
menjadi suatu kesibukan bagi dayang-dayang, penghias raja itu, menjadi
terpesona, ketika ia melihat wanita itu , ia juga ikut kagum dengan kecantikan
yang di miliki Putri Kembang Dadar itu, sehingga tanpa sadar dayang itu
berkata,”pantas raja jadi bersemangat, kecantikan wanita ini luar biasa, tak
satupun ada gadis yang ada di kerajaan ini, yang dapat menandingi kecantikannya.”
Ketika Putri Kembang Dadar bagun
dari tidur, dan ia dihiasai dengan cantiknya oleh dayang, dengan pakaian yang
layaknya seorang putri dan calon seorang permaisuri, para penggawa
terpesona melihatnya.
Disaat itulah muncul Raja Hulu, tetapi ia tersentak bukan kepalang, ketika ia melihat Putri Kembang Dadar, kecantikan itu kini juga disaksikan oleh
semua orang yang ada. Semua yang hadir terpikat memandangnya.
Raja Hulu berdiri dengan gagah
perkasa, ia memandangi semua prajurit juga para penggawanya, yang juga diwakili
oleh rakyatnya yang menyaksikan perayaan itu.
“Para hadirin yang hadir, mulai saat
ini , kalian telah memiliki seorang putri, wanita yang ada di hadapan kalian
ini adalah sebagai permaisurinya. Ia
adalah yang bernama Putri Kembang Dadar,”jelas Raja Hulu kepada semua
penggawanya, juga pada para prajuritnya, dan rakyatnya yang hadir.
Sejak itu Putri Kembang Dadar telah
menjadi istri dari Raja Hulu, berita ini sudah sampai pada Raja Hilir. Karena
itu dikala Permaisuri Putri Kembang Dadar tengah beristirahat datanglah secara
rahasia seorang utusan dari Raja Hilir.
“Katakan saja, bahwa aku akan segera datang ,”ungkap Permasuri Raja
Hulu itu, yang tida lain adalah Putri Kembang Dadar.
Segera saja prajurit itu
meninggalkan istana raja Hulu, ia segera menuju pulang, untuk melaporkan
keadaan yang terjadi.
Belum prajurit itu tiba di
istananya, tetapi Putri Kembang Dadar sudah berada di istana orang tuanya,
karena ia dapat menghadirkan diri langsung tanpa harus menggunakan jasat yang
menjalani secara kasar seperti manusia
biasanya.
“Anaku kau tampak makin cantik, aku
tahu kalau sudah menjadi istrinya Raja Hulu,”tutur Raja Hilir pada anaknya yang
kini menjadi seorang permasuri .
“Ayahanda adalah benar, aku bangga
dengan perkawinan ini, namun aku hanya memohon, agar tidak lagi terjadinya
suatu permusuhan diantara kedua kerajaan
ini,’ungkap Putri Kembang Dadar pada orang tuanya itu.
Pada akhirnya Putri Kembang Dadar
dapat menyatukan kedua kerajaan, sehingga tidak lagi terjadinya permusuhan.
Putri Kembang Dadar, mempersembahkan
satu tubuhnya untuk istana kerajaan Hilir, namun di lain pihak ia tetap berada
di istana kerajaan Hulu, sehingga terjadilah suatu perdamaian, yang tiada lagi terjadinya
perselisihan di antara mereka.
Perdamaian kedua kerajaan menjadi
senangnya para rakyat, karena telah menyatukan dua kerajaan yang selama ini
bermusuhan kini menyatu, sungguh besar pengorbanan yang dia berikan untuk ini.
Hingga kini kadangkala ia sering di
undang oleh para normal secara gaib, itu untuk suatu ritual gaib yang dilakukan
para golongan, para normal yang ada di Sumatera Selatan.(kamil)
posted by : Isytania
Alhamudillah saya jadi tau cerita putri kembang dadar ;)
BalasHapusTernyata cerita putri kembabg dadar sangat panyang dan juga sangat bagus
BalasHapushalo saya dari 11 ipa 2
BalasHapusSebenernya carita nya bagus sihhh tapi banyak amat...ahh bodo amat aku suka banget sma ceritanya muachhh cerita♥♥
BalasHapusAku tidak senang ceritanya tapi senang dengan putrinya
BalasHapusHaiyaa celita wagus sekali
BalasHapus